Saat
usia bertambah tua, kemampuan seseorang akan banyak berkurang. Mata
semakin rabun, tulang keropos, gampang sakit, beruban, dan banyak lagi.
Akhirnya, orang yang sudah tua sering diremehkan oleh golongan muda.
Tapi
tidak dengan kumpulan nenek berikut ini, mereka tetap perkasa walau
usia sudah tak muda lagi. Semoga, apa yang mereka perbuat bisa menjadi
inspirasi agar kita, yang masih muda, bisa semangat dan berkarya lebih
baik lagi.
1. Pendaki Gunung Everest Tertua
Seorang
nenek berusia 73 tahun, Tamae Watanabe, dinobatkan menjadi pendaki
gunung tertua yang pernah menaklukkan Gunung Everest. Watanabe
mendapatkan rekor itu pada Sabtu kemarin.
Watanabe mendaki berangkat ke Kathmandu, Nepal, pada awal April, dan mendaki gunung itu hingga ke puncak.
2. Girl Band Rusia Nenek-nenek
Sebuah
kelompok vokal yang dikenal dengan nama Buranovo Grannies menjadi buah
bibir di Rusia setelah terpilih untuk menjadi wakil negara itu dalam
lomba menyanyi Eurovision, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Sabtu
(10/3/2012).
Sesuai
namanya 'grannies' alias 'nenek-nenek', personel "girl band" ala Rusia
ini sudah berusia sekitar 80 tahun. Kalau usia keenam anggota mereka
ditotal, maka jumlahnya lebih dari 400 tahun.
3. DJ 73 Tahun dari Polandia
Wika
Szmyt adalah seorang nenek berusia 73 tahun. Walaupun ia sudah pensiun,
Wika memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja sebagai DJ seminggu tiga
kali di sebuah klub malam di Polandia. Wika juga sering terlibat dalam
proyek musik modern, dimana ia mengajak orang – orang yang lebih muda
untuk menikmati musiknya.
4. Nenek 98 Tahun Peraih Sabuk Hitam Judo
Sensei
Keiko Fukuda mencetak sejarah. Perempuan 98 tahun ini menjadi perempuan
pertama yang mendapat gelar sabuk hitam Judo level 10. Inilah tingkatan
tertinggi di olahraga seni beladiri itu.
Selain
perempuan yang masih mengajar judo di Noe Valley, San Fransisco,
Amerika Serikat ini, hanya ada 16 orang di dunia yang mencapai gelar
tertinggi di judo itu. Dari enam belas orang itu hanya empat orang yang
masih hidup: Fukuda dan tiga lainnya adalah laki-laki yang tinggal di
Jepang.
5. Nenek 72 tahun Mahir Akrobatik
Seorang
nenek berusia 72 tahun menarik perhatian warga karena olahraga yang
sehari-hari ia lakukan. Meski di usia senja, ia tak terlihat seperti
nenek-nenek pada umumnya, tapi ia masih bisa melakukan olahraga dengan
tingkat kelenturan tubuh yang mengagumkan.
Pensiunan
bernama Tan Zhauxian, asal Nanning, ibukota Propinsi Guangxi, China
Selatan ini dapat menekuk kakinya mendekati hampir setiap bagian
tubuhnya.
6. Nenek 104 Tahun Berani Terjun Payung
Seorang
nenek berusia 104 tahun menjadi orang tertua pemberani untuk ambil
bagian dalam terjun payung. nenek tersebut bernama Peggy McAlpine, ia
memiliki dua anak, empat cucu dan dua cicit.
Kini
ia menunggu konfirmasi catatan rekor oleh pejabat Guinness Book. Nyonya
McAlpine memecahkan rekor penerjun tertua setelah lima tahun lalu
dilakukan oleh Mary Allen Hardison, dari Utah AS yang berusia 101-tahun.
7. Nenek Shuffle Dance
Tidak
mau ketinggalan ketika banyak orang yang mencoba shuffle dance ala
LMFAO, seorang nenek berusia 90 tahun pun dengan asyiknya berjoget
sesuai lagu Party Rock Anthem.
Seakan
tidak mau kalah dengan usia yang mulai menggerogoti tubuhnya, nenek ini
dengan bersemangat melakukan shuffle dance meskipun terhalang oleh
kekuatan badannya. Tidak peduli, yang penting nenek ini sangat gaul
sekali!
8. Nenek Snipper
Chandro
Tomar terlihat seperti nenek-nenek pada umumnya. Ia berumur 78 tahun,
punya 6 anak dan sangat menyayangi 15 cucunya. Tetapi jangan salah!
Rambut putih dan senyum ramahnya bisa membuatmu terjerumus.
Seperti
dikutip dari Daily Mail, Nenek Tomar diyakini merupakan penembak jitu
atau sniper profesional tertua di dunia. Nenek asal Baghpat, Uttar
Pradesh, India itu telah memenangi 25 kontes menembak jitu nasional. Dan
yang lebih mencengangkan, ia mulai memegang senapan untuk pertama
kalinya 10 tahun silam atau ketika umurnya 68 tahun.
Artinya
dalam kurun waktu satu dekade ia mampu menguasai teknik menembak jitu
dengan fasih. Kalau Vasily Zaitsev masih hidup, mungkin bakal ada adu
tembak di antara mereka.
Semuanya
bermula ketika Nenek Tomar menemani cucu perempuannya ke sebuah klub
menembak. Cucunya amat tertarik dengan dunia ini namun ia malu untuk
pergi sendirian. “Ketika aku sedang menungguinya, aku memutuskan untuk
mencoba,” ungkap nenek renta itu. “Pelatih melihatku dan terkesima
dengan bidikanku.”
Setelah
itu ia pun berlatih secara teratur. Farooq Pathan mengatakan Nenek
Tomar amat mahir sampai-sampai tak ada pria yang berlatih secara
bersamaan karena takut dipermalukan. “Ia memiliki keahlian mumpuni,
tangan yang kokoh, dan mata yang tajam,” ujarnya.
Talenta
yang dimiliki Nenek Tomar tampaknya telah mendarah daging di dalam
keluarganya. Seperti dikutip dari BBC, Seema, salah satu putrinya adalah
wanita India pertama yang memenangi kejuaraan pistol dan senapan pada
2010. Sedangkan salah satu cucunya, Neetu Solanki, merupakan penembak
jitu internasional yang mewakili India di kejuaraan yang berlangsung di
negara-negara dunia seperti Hungaria dan Jerman. Kedua perempuan itu
mengaku kisah Tomar telah menginspirasi mereka untuk semakin maju.
“Ia
begitu mengagumkan,” ungkap Seema. “Jika ia bisa melakukannya, maka
kami pun pasti bisa. Ia memperlihatkan kepada kami bahwa segala sesuatu
itu bisa terjadi. Ia telah sangat membantu meningkatkan kehidupan
kami.”
Neetu,
cucu perempuannya, menambahkan bahwa di dalam masyarakat yang
didominasi oleh lelaki seperti di India, neneknya memberi harapan kepada
para generasi muda.
“Para
remaja putri mengatakan, ‘kalau nenek bisa, kenapa kita tidak?’ Aku
katakan pada mereka: bekerja keraslah dan jagalah dagumu tetap ke atas
dan kamu pasti akan bertualang ke banyak tempat,” kata Neetu.
0 komentar:
Posting Komentar